Keesokan harinya, kamu bangun terlambat. Kamu bangun ketika kamu merasa sesuatu yang bercahaya mengenai matamu. Kamu mengerjapkan matamu, tampak matahari sudah tinggi di balik jendela kamarmu. Tak sengaja kamu melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi.“Ya ammppuunn....!!!” pekikmu. “Aku kesiangaaannnn!!!!”Kamu menyambar handuk dan langsung ke kamar mandi. Kamu langsung sikar gigi dan mandi dengan cepat. Kamu rasa, inilah mandi tercepat yang pernah kamu lakukan. Kamu buru-buru karena..., KAMU BELUM NYIAPIN SARAPAN BUAT JAZMYN!!!
kamu langsung pake rok dan kaos, lalu buru-buru turun ke bawah bermaksud segera ke dapur untuk memasak sarapan buat Jazzy. Tapi, di meja makan Papa Jeremy, Mama Pattie, Mama Erin, Jazzy, dan Jaxon udah duduk rapi. “Good morning, *namamu.” sapa Mama Pattie.Kamu trpaksa tersenyum, padahal kamu gemeteran banget, “Mo.., moorrnnniinngg too..,”“Sudahlah, tak usah takut. Ayo duduk, kita sarapan bersama.” ajak Papa Jeremy.“Tap.., tapii..,”“Sudahlah, ayo duduk.” ajak Mama Erin. “Tak usah khawatir, Jazzy udah sarapan ko, tadi saya udah masakin bubur buat dia.”“Ma.., maafkan saya Erin, saya bangun kesiangaann..,” katamu pelan.“Engga apa-apa, aku udah makan ko *namamu, tadi Mama udah masakin buat aku.” kata Jazzy.Mama Erin menggamit tanganmu, “Come on, sit down please, we be breakfast together this morning.”Kamu mengangguk dan duduk di sebelah Jazzy. Semuanya makan bersama.
Tiba-tiba datang Caitlin dan Justin. Entah kenapa tiba-tiba selera makanmu langsung hilang.“Morning everybody...,” sapa Caitlin ramah.“Morning too,” semuanya menjawab serempak. “Caitlin, Justin, silakan duduk. Kita sarapan bersama,” ajak Mama Erin.Keduanya duduk. Caitlin mengambilkan roti selai stroberi buat Justin. “Kamu abis dari mana Caity?” tanya Papa Jeremy.“Aku abis jogging pagi sama Justin, kita lari pagi sambil membahas sesuatu.” jawab Caitlin.
“Really?” tanya Mama Pattie. “Membahas tentang apa?”“Hmm..., kami membahas...,” Caitlin berhenti berbicara dan menatap Justin, “Rencana pertunangan kami.”“Uuhhhuukkk....!!!!!”
Kamu yang lagi melahap kentang goreng langsung tersedak.“*namamu, what’s happen?” tanya Mama Erin. Kamu merasa tenggorokanmu sakit. Mama Erin mengulurkan segelas air, “Minumlah.”Kamu minum, terasa lebih nyaman. Semua mata memandang kepadamu. “What do you feel now? Are you ok?” tanya Mama Pattie cemas.Kamu mengangguk, “Yes, mam. Aku tadi Cuma tersedak, don’t worry about me. I’m fine.”Caitlin menatapmu tajam, “Mau ngedengerin ceritaku ga sih?”“Of course,” ujar Mama Pattie. “Lanjutkan.”Caitlin tersenyum, “Aku dan Justin berencana akan melakukan pesta pertunangan...,”“Tapi, kalian masih terlalu muda untuk menikah?” potong Mama Erin.“Aku belum selesai bicara Erin,” ujar Caitlin agak kesal.“Oh, oke maaf. Lanjutkan..,” ujar Mama Erin agak merasa malu.“Aku dan Justin ingin hubungan kita terasa lebih resmi, jadi aku dan dia memiliki ikatan yang lebih serius. Kami punya hubungan lebih dari berpacaran, tapi belum siap untuk menikah. Jadi, semacam pertunangan tapi lebih sederhana tapi sifatnya sangat mengikat.”Mama Pattie tersenyum, “Justin sudah setuju?”Caitlin mengangguk, “Sure, dari kemarin kita berdua sudah membicarakan hal ini. Iya kan sayang?” tanya Caitlin pada Justin yang duduk di sebelahnya.Tapi, Justin diam saja. Tatapan matanya kosong, kayanya dia lagi melamun.“Justiinnn...,” panggil Caitlin lembut. Tapi Justin tetap diam.
“JUSTINNN..!!!” teriak Caitlin.“Yeeaaahh, Sir..” teriak Justin kaget.“Sir?” tanya Caitlin. “I’m Caitlin, your girlfriend. What’s wrong with you?” tanya Caitlin heran.“Ooohh nothing,” ujar Justin. “Maaf, tadi aku sedikit bingung.”“Bingung? Bingung kenapa? Kamu mikirin apa sih? Kamu tau, semua orang disini menunggu jawabanmu atas pertanyaanku tau ga sih!” bentak Caitlin.“Jawaban tentang pertanyaanmu? Pertanyaan yang mana?” tanya Justin polos.“Ih kamu tuh ngeselin yaa!” ujar Caitlin kesel. “Kamu ga ngedengerin aku ngomong apa dari tadi! Hah??!!!”“Udahlah Caitlin, mungkin tadi Justin lagi memikirkan hal lain, kamu tahan emosimu dulu,” ujar Mama Erin lembut.“Abisnya dia ngeselin, aku ngomong daritadi malah dicuekin!” sungut Caitlin.“Maaf Caity, aku minta maaf. Maafin aku yaa,” kata Justin pelan.“Iyaa,” ujar Caitlin. “Jawab pertanyaanku, semuanya pada nunggu jawaban kamu tuh!”“Emang kamu nanya apa?” tanya Justin.“Aku dan kamu sudah membicarakan hal tentang pertunangan kita dari kemarin bukan? Kamu setuju kan dengan rencana acara pertunangan kita?” tanya Caity.Justin tak langsung menjawab.
Justin menatapmu yang duduknya berhadapan dengannya. Kamu menatap Justin.“Jusssttiiinnnn...,” ujar Caitlin. “Jawab pertanyaanku..”“I.., iyaaa..,” lirih Justin sambil menatapmu. “Ak.., akkuu.., akkuu setujuu..,”
Papa Jeremy bertepuk tangan, “Good job, my boy! Ternyata kamu telah menemukan gadis yang kelak akan menjadi pendampingmu. Walaupun pernikahan kalian akan dilangsungkan ketika kalian dewasa, tapi dengan pertunangan itu artinya sudah ada sebuah tali yang mengikat kalian berdua. Papa bangga padamu, Nak.” ujar Papa Jeremy smbil memeluk Justin.Justin tersenyum lirih, “Mudah-mudahan pilihanku tidak salah, Pa.”“So, kapan acara pertunangannya dilaksanakan?” tanya Mama Pattie antusias. “Minggu depan?”“Appaaa???!!!” teriakmu tiba-tiba. “Minggu depan?”Semuanya menatapmu. “Memangnya kalo minggu depan kenapa? Ada masalah?” tanya Caitlin sinis.“Enngg..., engga.” katamu pelan. “Akkuu.., aku Cuma kaget, Apa tidak terlalu cepat?”“Menurutku lebih cepat lebih baik, iya kan sayang?” tanya Caitlin terhadap Justin.
Justin hanya trsnyum tipis.“Mungkin Caitlin benar, lebih cepat acara ini dilangsungkan pasti akan lebih baik,” ujar Mama Pattie. “Kamu setuju kan *namamu, kalau acara ini diselenggarakan lebih cepat?”Kamu mencoba tersenyum, “Iyyaa..,”“So, justin dan Caitlin, kapan kalian mau acara ini diselenggarakan?” tanya Mama Pattie.Caitlin menatap Justin, “Kami harap secepatnya, aku dan Justin sudah tak sabar.”“Baiklah, bagaimana kalau lusa? Akan aku persiapkan semuanya,” ujar Mama Erin.Caitlin mengangguk, “Okeee, lusa aku setuju!” Caitlin memeluk Justin, “Senang ya sayang kalo semua orang sudah setuju.”Justin mengangguk, “I.., iyaaa..,”Kamu merasa dadamu sakit.
“*namamu?” tanya Mama Erin.
“Ya, ada apa?” tanyamu.
“Kamu nanti Bantu kami menyiapkan pesta pertunangan Justin dan Caitlin ya!” pinta Mama Erin.Kamu tersenyum,
“Akan kuusahakan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar