~ Welcome To My Blog ~

~ Welcome To My Blog ~

Search

Selasa, 02 November 2010

Just Dreaming part 26 By JBI

Kmu udh smpai di Indo. Kmu dimarahin sma ortu-mu krna kabur ke Amrik. Kmu nangis. Tiba2, Dewu datang dan masuk ke kamarmu.
“Wiii...,” kmu memeluk Dewi smbil berlinangan air mata.
“Kmu knpa?” tanya Dewi. “Lho ko udh pulang?”
Kmu critain smuanya ke Dewi. Dewi kaget, “Lho.., kobisa sih? Perasaan, wktu aku foto kmu sma Dennis, klian fotonya Cuma duduk bersebelahan deh, ga pake peluk2an segala.”
“Makanya, aku juga bingung. Ada yg ngedit tuh foto. Parahnya, justin ga percaya sama akuuuu...,” katamu sedih.
Dewi ngusap-ngusap punggumu, “Saba raja sekarang mah. Nangis jga prcuma, justin jauh ada di Atlanta dia gabakal bisa ngedenger suara tangismu.”
“tapi aku ga relaa putus sma justin gara2 salah pahaaammm...,” teriakmu lgi.
“Iya iya, aku tau ko. Untuk saat ini tenang. Pasti setiap masalah, ada jalan keluarnya.” kata Dewi lembut. “Lagipula, kmu gasalah ko.  Yang benar, pasti menang dan yg salah pasti kalah. Lagian jodoh ga kemana. Kalo kamu memang ditakdirkan sama Justin, sebesar apapun atau orang pake cara apapun untuk ngejauhin kamu sma Justin, gabakal bisa. Karna Tuhan udh mentakdirkan kalian, gabakal bisa dipisahkan. Kecuali sma kematian.” kata Dewi panjang lebar.
Kamu terisak, “Ma.., makaa.., makasssiihh..., wwwii..,” lirihmu.
Dewi mengusap air matamu, “Udah ah, cup cup cup jngan nangis lagi. Skrang kmu istrhat aja, psti kamu cape. Aku ke dpur dlu ya, mau bikinin kmu teh manis.” kata Dewi.
Kamu tsrnyum. Kmu bahagia bgt punya sahabat sejati kaya Dewi.

***

Sementara itu...
Justin mengurung diri di kamarnya. Ia gamau makan dan minum. Itu membuat Mama Pattie bingung.
“Justin..., please open the door. It’s me, your mom...,” pinta Mama Pattie smbil mengetuk-ngetuk pintu kmar Justin. Kedua tangannya memegang nampan berisi makan malam Justin.
“I don’t want to eat, mom..,” sahut Justin dri dlam kamar.
“Honey, if you don’t eat , you’ll sick.” kata Mama Pattie khawatir.
“I don’t care.” shut Justin.
Mama Pattie sedih. “What’s happen, mom?” tanya Jazzy yg tiba2 ada di sebelah Mama Pattie.
“I sad. I sad because Justin don’t want to eat. Tomorrow, he will be go to Australia, he’ll sick if he don’t eat.”
Jazzy menunduk, “I will talk to Justy. I wish, If I talk with him, he’s want to eat.” katanya.
Mama pattie mengangguk dan meletakkan nampan berisi makanan di depan pintu. Jazzy mengetuk pintu, “Hi justy, can I in?” tanyanya.
“What’s up Jazzy? I’m busy now!” teriak Justin dri dlam.
“I wanna take something in your room. My doll in there.” kata Jazz berbohong.
Justin membukakan pintu. Jazzy masuk dan mengunci pintu. Kunci pintu kamar Justin, Jazzy pegang dan disembunyikan di saku dressnya.
“Ayo cari bonekamu. Lalu pergi dri sini, I want alone now.” pinta Justin.
“No. I’m here because I wanna talk with you. I don’t want take my doll here.”
Justin memelototkan matanya, “What? So, do you lie to me?”
Jazzy nyengir, “Yap! I lie to you. If you mad, I don’t care.”
Justin menarik tngan Jazzy dan mau membuka pintu, maksutnya mau ngeluarin Jazzy dri kamarnya. Tapi..., “Lho, kuncinya mana?” tanya Justin.
“This is it!” Kata Jazzy smbil mengacungkan sebuah kunci. “Do you need this?”
Justin geram dan mau ngambil kunci itu, tpi Jazz dengan gesit ngumpetin kunci itu, “I’ll give this, but before I do that I will talk with you.”
Justin ga peduli, “Aku lagi gamau ngomong. Cepet, kembaliin kunci itu...!!!”
“DAAADDDDYYYY....!!!!!!” teriak Jazzy kenceng.
Justin buru2 nutup mulut kecil Jazzy, “Hey, please jangan teriak. Ntar Papa Jeremy datang!”
“Makanya kalo kamu gamau aku aduin sma papa, kamu dengerin aku dulu.” pinta Jazzy.
Justin nyerah, “Ok, I will.” Justin duduk di tempat tidur, “What do you want talk to me?”
“Do you have problem with *namamu?” tanya Jazzy.
Justin kaget, “No. why?”
“You know, she’s cry!” teriak Jazzy. “Dia menangis. Dia tak memberitahuku knpa dia menangis. But I believe she’s cry because of you, right?” tanya Jazzy.
Justin ngegeleng, “No. I never make my girl cry. Maybe, she’s cry because something, but not because me.”
Jazzy mengangguk-angguk. Justin ketawa, Jazzy lagaknya sok tau banget! Kaya orang dewasa aja. “Aku hanya berpikir, tega sekali kamu kalo kamu menyakiti hatinya.”
Justin menatap Jazzy, “What do you mean?”
“Do you love her?” tanya Jazzy.
Justin menggaruk kepalanya, “Hmm.., I don’t know.”
“You must know about that.” kata Jazzy. “I ask, do you love her?”
Justin mengangkat bahu, “I can’t answer your question.”
Jazzy kaget, “Kamu begitu mudah melupakan dia? Dia gadis yg baik dan tahu segalanya. Dia bisa bermain boneka dan main rumah-rumahan, tidak sepertimu yg slalu sibuk tour. Kemarin malam, aku dan dia membicarakan banyak hal tentang Barbie. dia sangat baik dan lembut.”
Justin diam, “Apa dia sebaik itu?”
Jazzy mengangguk, “yap! she’s so adorable. I miss her so much. Apa kamu sudah menyerahkan jepit rmbut dariku untuknya?”
“Yes. she said, that’s so pretty cool.” kata justin.
"she's so beatiful. I love her hair, so wonderful." kata Jazzy.
"yes, she has an amazing hair . aku paling suka ketika dia menggerai rambutnya, sangat cantik." kata justin.
“memangnya pergi kemana dia? aku ingin dibacakan dongeng lagi oleh dia.” pinta Jazzy.
Justin memeluk Jazzy, “She’s gone.” kata Justin lirih.
Jazzy menatap Justin, “Gone..? Do you mean, she never will come back to here.”
Justin mengangguk, “I don’t want she’s gone, but...,” Justin menarik napas sebentar. “Karena ada sesuatu, dia jadi pergi meninggalkan kita.”
Jazzy meneteskan air mata, “apakah *namamu akan kembali lagi ke sini?”
Justin menggeleng, “I don’t know. She’s not tell me about that.”
Jazzy menangis, “I miss *namamu. I want to meet with her, jussttiinnn...,”
Justin trsnyum, “Do you think I don’t miss her? I miss her so much, same with you. I..., I..., I want to hold her.” kata Justin sedih.
“So, if you miss her, why you not come to her? pick her justy,”
Justin menggeleng, “I can’t.”
Jazzy menatap Justin, “Why?”
Justin menarik nafasnya, “Karna dia sudah menjadi milik orang lain...,”

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar