“Sayang, kamu kenapa?” Tanya Mama Erin, istri keduanya papa Jeremy alias Ibu kandung Jazmyn dan Jaxon.
“I feel cold, momm..,” lirih Jazzy mengigil.
Mama Erin mengambil thermometer dan menempelkannya di ketiak Jazzy. 10 menit kemudian, dilihatnya thermometer itu. “Ya ampun, 35˚C. Panas sekali sayang..,”
Mama Erin mengambil jaket dan menelepon ambulance.
***
Jazzy dirawat. Dia sakit tipes. Justin ditelpon oleh Papa Jeremy.
“Justin, where are you now?” tanya Papanya.
“I’m in Spain, on my World tour. What’s up, Dad?” tanya Justin.
“Jazzy is sick. She’s at the hospital now.” kata Papa Jeremy.
“Are you sure?” tanya Justin.
“Of course I’m sure. Cepat pulang, Jazzy membutuhkanmu!” perintah ayahnya.
4 hari kemudian, Justin, Mama Pattie, Caitlin, dan Scoot smpai di Atlanta. Mereka langsung menuju ke rumah sakit tempat Jazzy dirawat. Begitu smpai di sana...
“Juusssttiinnn...,” lirih Jazzy lemah.
Justin memeluk dan mencium adik perempuan kesayangannya, “I’m here for you my little princess. I’m so sorry, yesterday I can’t here. I’m busy you know?”
Jazzy mengangguk, “I know. But please, you must here. I’m afraid if I alone.” katanya sedih.
Justin kaget, “But, disini ada Papa Jeremy, Mama Erin, dll... Aku harus pergi ke tourku.”
Jazzy ngegeleng, “I want with you.”
Scoot membuka laptop apple-nya, “Justin, jangan lupa besok ada tour ke Jepang.”
Justin menatap kedua bola mata Jazzy yg memerah. Jazzy berbisik, “Please, don’t go.”
Justin menarik napas, “Batalkan semua rencana tour My World-ku.”
Scoot kaget, “Whats? Are you kidding?”
“No I’m serious.” ujar Justin cepat.
“Tapi kamu akan kehilangan jutaan dollar.” Scoot mengingatkan.
“I don’t care, Aku minta cuti 3 minggu. I will stay at Atlanta. Aku akan menemani Jazzy smpai dia benar2 sembuh. Kesehatan Jazzy lebih penting dripda tour-ku.”
***
2 hari kemudian, Jazzy dinyatakan boleh pulang. Tapi harus dirawat oleh suster di rumah.
“Jazzy, kamu boleh pulang. Nah, ini dia suster yg akan merawatmu di rumah,” kata Dokter Jessica, dokter yg menangani Jazzy. Lalu muncul seorang suster berambut coklat trsnyum menatap Jazzy.
Jazzy menggeleng, “Aku gamau dirawat sama suster itu.”
Papa Jeremy kaget, “Lalu, kamu maunya sama siapa?”
Jazzy berpikir, “Aku maunya dirawat sma *namamu.”
Justin kaget, “Haaahhh????”
**
“Please Justin..., pick her in Indonesia. I really want to meet with her..,” rajuk Jazzy.
Justin menggeleng, “I can’t Jazzy.”
Caitlin maju dan membelai Jazzy lembut, “I can. Aku bisa merawatmu smpai sembuh.”
Jazzy menggeleng, “No! I want *namamu.”
Mama Erin berusaha membujuk, “Dia jauh sayang, dia tinggal di Indo. Sulit memanggilnya.”
Jazzy menangis kenceng banget, “I WANT SHE’S HEREEEEE...!!!!!!!!!!!!!!”
Dibujuk dengan cara apapun, Jazzy tetep bersikeras. Papa Jeremy dan Mama Erin smpai pusing. Chris akhirnya buka mulut juga, “hmm..., I think we can meet with *namamu.”
Smua mata menatap Chris, “Are you sure?” tanya Mama Pattie.
“Yeah,” ujar Chris. “She’s here.”
“You mean, She’s at Atlanta now?” tanya Papa Jeremy.
“No Sir. She’s here, not at Atlanta, but at California.”
“Piiccckkk hheeerrr..., jjuusstttiinnnn...!!!!” jerit Jazzy.
Justin memeluk Jazzy, “Ok.., ok..., I will pick her. But you must stop crying!”
Jazzy berhenti menangis. Justin bertanya pada Chris, “Where her address at California?”
Caitlin menatap Justin, “Don’t say, you will pick her.”
Justin menggeleng, “I must do it! Jika tidak, Jazzy akan menangis.”
“I know her address,” ujar Chris. “Come on, you must follow me.”
***
“I feel cold, momm..,” lirih Jazzy mengigil.
Mama Erin mengambil thermometer dan menempelkannya di ketiak Jazzy. 10 menit kemudian, dilihatnya thermometer itu. “Ya ampun, 35˚C. Panas sekali sayang..,”
Mama Erin mengambil jaket dan menelepon ambulance.
***
Jazzy dirawat. Dia sakit tipes. Justin ditelpon oleh Papa Jeremy.
“Justin, where are you now?” tanya Papanya.
“I’m in Spain, on my World tour. What’s up, Dad?” tanya Justin.
“Jazzy is sick. She’s at the hospital now.” kata Papa Jeremy.
“Are you sure?” tanya Justin.
“Of course I’m sure. Cepat pulang, Jazzy membutuhkanmu!” perintah ayahnya.
4 hari kemudian, Justin, Mama Pattie, Caitlin, dan Scoot smpai di Atlanta. Mereka langsung menuju ke rumah sakit tempat Jazzy dirawat. Begitu smpai di sana...
“Juusssttiinnn...,” lirih Jazzy lemah.
Justin memeluk dan mencium adik perempuan kesayangannya, “I’m here for you my little princess. I’m so sorry, yesterday I can’t here. I’m busy you know?”
Jazzy mengangguk, “I know. But please, you must here. I’m afraid if I alone.” katanya sedih.
Justin kaget, “But, disini ada Papa Jeremy, Mama Erin, dll... Aku harus pergi ke tourku.”
Jazzy ngegeleng, “I want with you.”
Scoot membuka laptop apple-nya, “Justin, jangan lupa besok ada tour ke Jepang.”
Justin menatap kedua bola mata Jazzy yg memerah. Jazzy berbisik, “Please, don’t go.”
Justin menarik napas, “Batalkan semua rencana tour My World-ku.”
Scoot kaget, “Whats? Are you kidding?”
“No I’m serious.” ujar Justin cepat.
“Tapi kamu akan kehilangan jutaan dollar.” Scoot mengingatkan.
“I don’t care, Aku minta cuti 3 minggu. I will stay at Atlanta. Aku akan menemani Jazzy smpai dia benar2 sembuh. Kesehatan Jazzy lebih penting dripda tour-ku.”
***
2 hari kemudian, Jazzy dinyatakan boleh pulang. Tapi harus dirawat oleh suster di rumah.
“Jazzy, kamu boleh pulang. Nah, ini dia suster yg akan merawatmu di rumah,” kata Dokter Jessica, dokter yg menangani Jazzy. Lalu muncul seorang suster berambut coklat trsnyum menatap Jazzy.
Jazzy menggeleng, “Aku gamau dirawat sama suster itu.”
Papa Jeremy kaget, “Lalu, kamu maunya sama siapa?”
Jazzy berpikir, “Aku maunya dirawat sma *namamu.”
Justin kaget, “Haaahhh????”
**
“Please Justin..., pick her in Indonesia. I really want to meet with her..,” rajuk Jazzy.
Justin menggeleng, “I can’t Jazzy.”
Caitlin maju dan membelai Jazzy lembut, “I can. Aku bisa merawatmu smpai sembuh.”
Jazzy menggeleng, “No! I want *namamu.”
Mama Erin berusaha membujuk, “Dia jauh sayang, dia tinggal di Indo. Sulit memanggilnya.”
Jazzy menangis kenceng banget, “I WANT SHE’S HEREEEEE...!!!!!!!!!!!!!!”
Dibujuk dengan cara apapun, Jazzy tetep bersikeras. Papa Jeremy dan Mama Erin smpai pusing. Chris akhirnya buka mulut juga, “hmm..., I think we can meet with *namamu.”
Smua mata menatap Chris, “Are you sure?” tanya Mama Pattie.
“Yeah,” ujar Chris. “She’s here.”
“You mean, She’s at Atlanta now?” tanya Papa Jeremy.
“No Sir. She’s here, not at Atlanta, but at California.”
“Piiccckkk hheeerrr..., jjuusstttiinnnn...!!!!” jerit Jazzy.
Justin memeluk Jazzy, “Ok.., ok..., I will pick her. But you must stop crying!”
Jazzy berhenti menangis. Justin bertanya pada Chris, “Where her address at California?”
Caitlin menatap Justin, “Don’t say, you will pick her.”
Justin menggeleng, “I must do it! Jika tidak, Jazzy akan menangis.”
“I know her address,” ujar Chris. “Come on, you must follow me.”
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar