Suasana rumah malam itu sedang sepi. Mama Pattie sedang pergi ke New York. Mama Erin dan Papa Jeremy sedang pergi ke pesta pernikahan kerabatnya smbil membawa Jaxon. Caitlin dan Christian tak ada, karna mereka memang tak tinggal serumah dengan Justin, hanya kadang2 menginap. Di rumah hanya ada Justin, kamu, dan Jazzy.
“Jusssttiiiinnn....,” panggil Jazzy.
Justin yg lagi asyik buka twitter via web di samping Jazzy menoleh, “What’s happen honey?”
“Please, call *namamu. I need her.” pinta Jazzy.
Justin kaget, “Hah? Memanggil *namamu?”
Jazzy mengangguk, “Aku lapar. Aku mau makan.”
Justin ngegeleng, “Aku gamau.”
Jazzy memasang wajah memelas, “Suaraku kecil, aku juga gakuat bangun dri tempat tidur. Aku gabisa manggil dia.”
Justin menolak, “Kan bisa nyuruh orang lain.”
“Gaada orang lain, Justin. Rumah kosong. Kamar *namamu ada di lantai bawah, pasti sulit bagiku untuk berteriak-teriak memanggil namanya.”
Justin berpikir, “Aku saja yg menyuapimu, tpi aku gausah manggil *namamu.”
Jazzy mengangguk, “Boleh aja. Tapi apa kamu bisa masakin aku bubur tawar seperti yg dibuat *namamu?”
Justin diam. Kayanya udh gaada alasan lagi buat Justin untuk ga manggil kamu. “Ayolahh, aku lapar. Kata Dokter, aku gaboleh telat makan.”
Justin mengangguk, trpaksa. “Iya, aku bakal manggil dia.”
***
Kamu asik nyapu dapur.
“Hmm.., *namamuu...,” suara seseorang yg kamu rindukan memanggilmu.
Kamu menoleh. OMG!!! Setelah sekian lamanya Justin selalu diam , akhirnya dia manggil kamu juga. Kamu menatapnya senang, “Ya.., ada apa?”
Justin menggaruk kepalanya, “I.., iittuuu...,”
“Yaa..? Itu apaa?” tanyamu. Kamu tau Justin gugup ngomong sma kamu.
“Jazzy manggil kamu,” katanya pendek.
“Iya, aku bakal kesana.”
Justin membalikkan badannya dan pergi. Kamu ngerasa seneng banget akhirnya Justin mau ngomong sma kamu lagi!
Kamu masuk ke kamar Jazzy, “Ada apa sayang?”
“Aku lapar.” pinta Jazzy.
“Oke, aku buatkan bubur yaa.” katamu.
“Engga mau, aku maunya dibikinin susu coklat.” pinta Jazzy.
“Oke sayang, tunggu sebentar ya.” katamu smbil melangkah ke dapur.
***
Membuat susu coklat sangat lama. Kamu harus nungguin coklatnya meleleh dulu. Suasana malam begitu dingin. Kamu menatap jam, pukul 11 malam.
‘Adduuhh..., nganttuukk...,” katamu smbil menguap. Kamu merasa udara panas, padahal lgi musim salju. Kamu menguncir rambutmu. Secara ga sadar, kamu memejamkan matamu di atas meja makan.
Ternyata, seseorang memerhatikanmu. Itu Justin! Justin mengambilkan selimut dan menyelimuti tubuhmu yg tidur dlam posisi duduk di meja makan. Justin mengambil alih pekerjaanmu. Dia mengaduk-ngaduk adonan coklat diatas kompor gas. Kamu membuka matamu, “Hmm..,” terlihat sesosok lelaki yg kamu kenal lagi ngaduk2 coklat.
“Jussttiinn....?” katamu lirih.
Justin kaget. Dia matiin kompor, “Enngg.., tadi aku aduk-aduk coklatnya. Abisnya takut gosong,” katanya.
Kamu mengangguk, “Iya gapapa. Maaf aku ketiduran.”
Justin menatapmu dan pergi ke lantai atas. Kamu mengucek kedua matamu. Kamu baru sadar ada sehelai selimut tebal yg menyelimuti tubuhmu. Padahal kamu kan ga pake selimut. Kamu baru sadar Justin pasti yg nyelimutin kamu, “Makasih justinn..,” katamu dalam hati.
***
Kamu ngebawa segelas susu coklat ke Jazzy. Jazzy lagi asyik main Barbie. “Sayang, ini susunya udh jadi.”
Jazzy mengangguk, “Juussttiinn...., come here!!!!!”
Justin masuk, “What’s up, Jazzy?”
Jazzy narik tangan Justin, Jazzy juga narik tangan kamu. Tangan kamu dan tangan Justin di tempelin sma Jazzy, “Mulai sekarang, kalian jangan berantem lagi. Baikan yaa...,”
Kamu menatap Justin. Justin Cuma diam aja gabisa ngomong apa2.
“*namamu, lepas dong iketan rambutnya!” pinta Jazzy.
“Lho kenapa?” tanyamu. “Aku tadi kegerahan di dapur, makanya aku kuncir rambutku.”
“Kata Justin, kamu itu caannttiikk banget kalo rambutnya diurai! Makanya, urai rambutmu!” pinta Jazzy.
Kamu menatap Justin. Justin mukanya berubah merah gitu. Jazzy gemas. Dia narik kunciran rambutmu. Rambut hitam-mu terurai, “Justin..., look! She’s beautiful, right?”
Justin menatapmu dengan tatapan yg dalam. Kamu udh lama ga ngeliat Justin menatapmu. “Say something, jussttiinn...!!!!” paksa Jazzy.
“Yeah..,” kata Justin lirih. “She’s so beautiful.”
Kamu langsung lemes !
***
“Jusssttiiiinnn....,” panggil Jazzy.
Justin yg lagi asyik buka twitter via web di samping Jazzy menoleh, “What’s happen honey?”
“Please, call *namamu. I need her.” pinta Jazzy.
Justin kaget, “Hah? Memanggil *namamu?”
Jazzy mengangguk, “Aku lapar. Aku mau makan.”
Justin ngegeleng, “Aku gamau.”
Jazzy memasang wajah memelas, “Suaraku kecil, aku juga gakuat bangun dri tempat tidur. Aku gabisa manggil dia.”
Justin menolak, “Kan bisa nyuruh orang lain.”
“Gaada orang lain, Justin. Rumah kosong. Kamar *namamu ada di lantai bawah, pasti sulit bagiku untuk berteriak-teriak memanggil namanya.”
Justin berpikir, “Aku saja yg menyuapimu, tpi aku gausah manggil *namamu.”
Jazzy mengangguk, “Boleh aja. Tapi apa kamu bisa masakin aku bubur tawar seperti yg dibuat *namamu?”
Justin diam. Kayanya udh gaada alasan lagi buat Justin untuk ga manggil kamu. “Ayolahh, aku lapar. Kata Dokter, aku gaboleh telat makan.”
Justin mengangguk, trpaksa. “Iya, aku bakal manggil dia.”
***
Kamu asik nyapu dapur.
“Hmm.., *namamuu...,” suara seseorang yg kamu rindukan memanggilmu.
Kamu menoleh. OMG!!! Setelah sekian lamanya Justin selalu diam , akhirnya dia manggil kamu juga. Kamu menatapnya senang, “Ya.., ada apa?”
Justin menggaruk kepalanya, “I.., iittuuu...,”
“Yaa..? Itu apaa?” tanyamu. Kamu tau Justin gugup ngomong sma kamu.
“Jazzy manggil kamu,” katanya pendek.
“Iya, aku bakal kesana.”
Justin membalikkan badannya dan pergi. Kamu ngerasa seneng banget akhirnya Justin mau ngomong sma kamu lagi!
Kamu masuk ke kamar Jazzy, “Ada apa sayang?”
“Aku lapar.” pinta Jazzy.
“Oke, aku buatkan bubur yaa.” katamu.
“Engga mau, aku maunya dibikinin susu coklat.” pinta Jazzy.
“Oke sayang, tunggu sebentar ya.” katamu smbil melangkah ke dapur.
***
Membuat susu coklat sangat lama. Kamu harus nungguin coklatnya meleleh dulu. Suasana malam begitu dingin. Kamu menatap jam, pukul 11 malam.
‘Adduuhh..., nganttuukk...,” katamu smbil menguap. Kamu merasa udara panas, padahal lgi musim salju. Kamu menguncir rambutmu. Secara ga sadar, kamu memejamkan matamu di atas meja makan.
Ternyata, seseorang memerhatikanmu. Itu Justin! Justin mengambilkan selimut dan menyelimuti tubuhmu yg tidur dlam posisi duduk di meja makan. Justin mengambil alih pekerjaanmu. Dia mengaduk-ngaduk adonan coklat diatas kompor gas. Kamu membuka matamu, “Hmm..,” terlihat sesosok lelaki yg kamu kenal lagi ngaduk2 coklat.
“Jussttiinn....?” katamu lirih.
Justin kaget. Dia matiin kompor, “Enngg.., tadi aku aduk-aduk coklatnya. Abisnya takut gosong,” katanya.
Kamu mengangguk, “Iya gapapa. Maaf aku ketiduran.”
Justin menatapmu dan pergi ke lantai atas. Kamu mengucek kedua matamu. Kamu baru sadar ada sehelai selimut tebal yg menyelimuti tubuhmu. Padahal kamu kan ga pake selimut. Kamu baru sadar Justin pasti yg nyelimutin kamu, “Makasih justinn..,” katamu dalam hati.
***
Kamu ngebawa segelas susu coklat ke Jazzy. Jazzy lagi asyik main Barbie. “Sayang, ini susunya udh jadi.”
Jazzy mengangguk, “Juussttiinn...., come here!!!!!”
Justin masuk, “What’s up, Jazzy?”
Jazzy narik tangan Justin, Jazzy juga narik tangan kamu. Tangan kamu dan tangan Justin di tempelin sma Jazzy, “Mulai sekarang, kalian jangan berantem lagi. Baikan yaa...,”
Kamu menatap Justin. Justin Cuma diam aja gabisa ngomong apa2.
“*namamu, lepas dong iketan rambutnya!” pinta Jazzy.
“Lho kenapa?” tanyamu. “Aku tadi kegerahan di dapur, makanya aku kuncir rambutku.”
“Kata Justin, kamu itu caannttiikk banget kalo rambutnya diurai! Makanya, urai rambutmu!” pinta Jazzy.
Kamu menatap Justin. Justin mukanya berubah merah gitu. Jazzy gemas. Dia narik kunciran rambutmu. Rambut hitam-mu terurai, “Justin..., look! She’s beautiful, right?”
Justin menatapmu dengan tatapan yg dalam. Kamu udh lama ga ngeliat Justin menatapmu. “Say something, jussttiinn...!!!!” paksa Jazzy.
“Yeah..,” kata Justin lirih. “She’s so beautiful.”
Kamu langsung lemes !
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar