“Jussttiiinnn...., come back hereee...!!!!” teriak Mama pattie kesal. Tapi Justin tetep pergi. “Dia memang manja dan keterlaluan, tak menghormati orang. Maafkan sikap Justin, Ryan...,” keluh Mama Pattie.
“I understand. Maybe, Justin have a many problem or he’s tired.” kata Ryan.
Caitlin bangun dri duduknya, maksudnya mau ngejar Justin. Tapi Chris menahan kakaknya dan berkata, “Biar *namamu yg mengejar justin, kamu tetap disini.” larang chris.
Caitlin cemberut. “I agree with Chris. I think, you must follow Justin.” pinta Mama Pattie.
Kmu mengejar Justin. Kmu melihat Justin sedang duduk di pinggir kolam renang. Kamu duduk di sampingnya, “Justin..., are you ok?” tanyamu.
Dia cemberut, marah. “Aku ga suka kamu makan makanan buatan Ryan.” katanya.
“Aku ga makan ko. Yang makan itu Papa Jeremy,” jelasmu.
“Memangnya Ryan tau dari mana kamu suka nasgor?” tanya Justin.
“Aku waktu itu ngobrol tentang smua hobiku sama dia. Trus dia dan aku bikin nasgor bareng. Udah ko itu aja. Kamu gausah mikir yg aneh2.” katamu.
Justin menatapmu, “Lebih baik kita makan di luar. Daripada kamu makan makanan buatan si Ryan itu!” kata Justin kesal.
“Ga usah, aku masih kenyyaanngg...,” tolakmu
Malam harinya, kamu tidur bareng Jazmyn di kamar tamu. Lagi enak-enak tidur, kmu mencium aroma aneh yg menusuk hidung dan suara barang jatuh. Kamu bangun, tmpak Jazzy tidur pulas di sebelahmu smbil memeluk boneka Barbie kesayangannya.
Kamu menuruni tangga. Suasana sepi, kayanya pada tidur semua. Lampu dapur menyala. Tercium aroma menyengat. Kamu masuk. “OMG!!!!!” teriakmu.
Justin terlihat memegang sodet dan memakai celemek. Mungkin kata ‘BERANTAKAN’ masih kurang untuk menjelaskan suasana dapur. Dapur itu keadaannya bener2 ga beraturan, kayak kapal pecah!
“Justin, what are u doing ?” tanyamu kaget.
Justin nyengir. Pecahan kulit telur berserakan dimana-mana, bercampur sama kuning dan putih telurnya yang tumpah. Minyak goreng, garam, dan merica juga tumpah. Piring juga pecah. Terlihat potongan sosis gosong di piring kecil. Dan di atas kompor gas yang menyala, terlihat bumbu gosong yang baunya minta ampun.
Kamu langsung matiiin kompor. “I’m sorry.., I just wanna be cook rice fried for you...,” kata Justin pelan.
“Udah, bantuin aku dulu beresin dapurnya. Ntar ketauan mama, bisa bahaya!” katamu smbil mungutin pecahan kulit telur.
Justin mengepel tumpahan minyak goreng. Kamu menyapu dan mencuci piring. Pokonya, malem2 kalian berdua bukannya tidur malahan kerja bakti di dapur. Akhirnya, setelah sekitar 2 jam beres, dapur kembali kinclong dan rapi.
Kamu duduk di meja makan, kecapean. Justin ngeluarin teko berisi susu dari kulkas dan menuangkannya ke gelas. Dia menyodorkan gelas berisi susu padamu, “Minum dulu sayang.”
Kamu minum. “Kamu ngapain sih malam2 bikin ulah?”
“Maafin aku. Aku Cuma mau kaya Ryan, bisa bikin nasgor buat kamu. Tadi aku browsing di google, aku search resep nasgor dan ketemu. Yaudah aku masakin sesuai cara di internet. Tpi ternyata ga mudah. Masaknya repot. Yaudah deh..., gosong.” katanya sedih.
“Be your self. Kmu gausah masak kaya Ryan untuk dpt perhatianku.”
Justin menunduk. Kamu tau dia merasa bersalah, “Yaudah ga usah dipikirin. Kita tidur aja, udh malem.” ajakmu.
Dia mengangguk. “Aku ke kamarku duluan ya.”
Kamu menatap Justin yg naik tangga. Kamu masukin teko susu ke kulkas, matiin lampu dapur dan bermaksud kembali ke kamar. Ga disangka-sangka, dibalik lemari makan sepasang mata coklat mengintai kamu. Itu Caitlin...
“I understand. Maybe, Justin have a many problem or he’s tired.” kata Ryan.
Caitlin bangun dri duduknya, maksudnya mau ngejar Justin. Tapi Chris menahan kakaknya dan berkata, “Biar *namamu yg mengejar justin, kamu tetap disini.” larang chris.
Caitlin cemberut. “I agree with Chris. I think, you must follow Justin.” pinta Mama Pattie.
Kmu mengejar Justin. Kmu melihat Justin sedang duduk di pinggir kolam renang. Kamu duduk di sampingnya, “Justin..., are you ok?” tanyamu.
Dia cemberut, marah. “Aku ga suka kamu makan makanan buatan Ryan.” katanya.
“Aku ga makan ko. Yang makan itu Papa Jeremy,” jelasmu.
“Memangnya Ryan tau dari mana kamu suka nasgor?” tanya Justin.
“Aku waktu itu ngobrol tentang smua hobiku sama dia. Trus dia dan aku bikin nasgor bareng. Udah ko itu aja. Kamu gausah mikir yg aneh2.” katamu.
Justin menatapmu, “Lebih baik kita makan di luar. Daripada kamu makan makanan buatan si Ryan itu!” kata Justin kesal.
“Ga usah, aku masih kenyyaanngg...,” tolakmu
Malam harinya, kamu tidur bareng Jazmyn di kamar tamu. Lagi enak-enak tidur, kmu mencium aroma aneh yg menusuk hidung dan suara barang jatuh. Kamu bangun, tmpak Jazzy tidur pulas di sebelahmu smbil memeluk boneka Barbie kesayangannya.
Kamu menuruni tangga. Suasana sepi, kayanya pada tidur semua. Lampu dapur menyala. Tercium aroma menyengat. Kamu masuk. “OMG!!!!!” teriakmu.
Justin terlihat memegang sodet dan memakai celemek. Mungkin kata ‘BERANTAKAN’ masih kurang untuk menjelaskan suasana dapur. Dapur itu keadaannya bener2 ga beraturan, kayak kapal pecah!
“Justin, what are u doing ?” tanyamu kaget.
Justin nyengir. Pecahan kulit telur berserakan dimana-mana, bercampur sama kuning dan putih telurnya yang tumpah. Minyak goreng, garam, dan merica juga tumpah. Piring juga pecah. Terlihat potongan sosis gosong di piring kecil. Dan di atas kompor gas yang menyala, terlihat bumbu gosong yang baunya minta ampun.
Kamu langsung matiiin kompor. “I’m sorry.., I just wanna be cook rice fried for you...,” kata Justin pelan.
“Udah, bantuin aku dulu beresin dapurnya. Ntar ketauan mama, bisa bahaya!” katamu smbil mungutin pecahan kulit telur.
Justin mengepel tumpahan minyak goreng. Kamu menyapu dan mencuci piring. Pokonya, malem2 kalian berdua bukannya tidur malahan kerja bakti di dapur. Akhirnya, setelah sekitar 2 jam beres, dapur kembali kinclong dan rapi.
Kamu duduk di meja makan, kecapean. Justin ngeluarin teko berisi susu dari kulkas dan menuangkannya ke gelas. Dia menyodorkan gelas berisi susu padamu, “Minum dulu sayang.”
Kamu minum. “Kamu ngapain sih malam2 bikin ulah?”
“Maafin aku. Aku Cuma mau kaya Ryan, bisa bikin nasgor buat kamu. Tadi aku browsing di google, aku search resep nasgor dan ketemu. Yaudah aku masakin sesuai cara di internet. Tpi ternyata ga mudah. Masaknya repot. Yaudah deh..., gosong.” katanya sedih.
“Be your self. Kmu gausah masak kaya Ryan untuk dpt perhatianku.”
Justin menunduk. Kamu tau dia merasa bersalah, “Yaudah ga usah dipikirin. Kita tidur aja, udh malem.” ajakmu.
Dia mengangguk. “Aku ke kamarku duluan ya.”
Kamu menatap Justin yg naik tangga. Kamu masukin teko susu ke kulkas, matiin lampu dapur dan bermaksud kembali ke kamar. Ga disangka-sangka, dibalik lemari makan sepasang mata coklat mengintai kamu. Itu Caitlin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar