keesokan harinya, kamu bermaksut pulang ke Indo. Dennis masih harus di Amerika karna dia harus belajar di California. Kmu diantar Dennis smpai bandara.
“Kamu abis nangis ya semaleman?” tebak Dennis.
Kamu ngegeleng. “Jangan bohong!” kata Dennis. “Matamu sembab,”
“INI GARA2 KAMUUU!!!!” teriakmu kencang. “SIAPA YG NGEDIT ITU FOTO? JUSTIN JADI MARAAAHHH...!!!!”
Dennis memelukmu, “Aku hanya melakukan hal yang baik buat kita. Lagian, emang bener ko kita mau tunangan.”
“Excuse me...,” terdengar suara seseorang yg kamu rindukan. Justin! Kamu otomatis berusaha keluar dari pelukan Dennis. Kamu seneng banget liat Justin. Kamu udh membuka tanganmu, maksutnya mau meluk Justin,
“Maaf, untuk saat ini jangan memelukku!” tolak Justin.
Kamu langsung menunduk. “Justin..., maafin aku ini smua ga seperti yg kamu kira...,”
“Maaf aku menganggu waktu romantis kalian,” kata Justin ga peduliin penjelasan kamu. “Aku kesini hanya mau ngasih ini.” dia ngulurin jepit rambut.
Kamu nerimanya dengan senang, “Ini buatku? Darimu?”
Justin ngegeleng, “Ini memang buatmu, tpi bukan dari aku.” katanya.
Kamu langsung melipat kembali senyummu, “Ini dari Jazmyn. Dia menitipkan ini padaku. Dia juga menitipakan salam padamu.”
Kamu trsnyum, “Sampaikan salam balikku padanya. Tell her, I’ll miss her so much.”
Justin hanya trsnyum tipis, “Jaga dia baik-baik Dennis, aku menitipkan dia padamu,” kata Justin.
Dennis mengangguk, “Itu pasti.”
Kamu ingin banget meluk Justin, tpi kayanya Justin masih marah.
“Aku harus pergi. Selamat tinggal,” kata Justin smbil membalikkan badan, pergi meninggalkanmu tanpa mengucapkan kata2 romantis.
Kamu menatap kepergiannya dengan terisak. “Ayo sayang, kmu harus pergi...,” kata Dennis.
“GAUSAH PAKE SAYANG-SAYANGAN!!!” teriakmu kesal. Kamu lalu ninggalin Dennis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar