Justin langsung keluar. Wajahmu merah padam. Jazzy cekikikan puas banget, “Hihihi..., ciieee yang baru dibilang cantik sama Justin..., pasti seneng banget tuuhh, hihihi...”
Kamu mencubit pipinya yg bulat, “Dasar yaa kamu itu isseeenngg...,”
Jazzy tertawa, “Gapapa ko aku iseng, yg penting kamu senengg kkaann....?”
Kamu mengalihkan pembicaraan, “Udahlah, sekarang sudah malam. Susu coklatnya diminum, gosok gigi, ganti piyama, lalu tidur sayang.”
Jazzy menurut dan meneguk susunya. Jazzy anak yg baik dan penurut, jadi ga terlalu repot ngurusnya. Jazzy gosok gigi dan ganti dressnya pake piyama bergambar Barbie Rapunzel kesukaannya, lalu smbil memeluk boneka barbie dia bersandar di dinding ranjang.
Kamu memakaikan Jazzy selimut, “Nah anak cantik gaboleh tidur terlalu malam. Tidur yaa.”
Jazzy ngegeleng, “Aku gamau bobo kalo ga dibacain dongeng.”
Kamu bingung, “Maunya dongeng apa?” Kamu membuka lemari yg berisi kumpulan dongeng milik Jazzy, “Baiklah, aku bacakan dongeng.”
***
“....., Akhirnya, Pangeran dan Putri hidup bahagia selamanyaa...,” katamu smbil menutup buku cerita itu.
Terlihat Jazzy sudah tertidur lelap smbil memeluk Barbie kesayangannya. Kamu membetulkan letak bantal Jazzy dan merapikan selimutnya. Kamu membelai rambut putri kecil Justin, “Good night, little Barbie.” kamu mematikan lampu tidur.
Suasana rumah sudah sepi. Jam menunjukkan pukul 12 malam. Kamu bergegas menuju ke kamarmu.
Tapi, ketika kamu lagi berjalan, ada satu ruangan yg belum pernah kamu masuki. Kamu menyalakan lampu. Woww.., ruangan musik ternyata.
“Waawww...,” lirihmu kagum. Ada bnyak alat musik. Ada piano, biola, drum, terompet, keyboard, gitar listrik, dan gitar akustik. Kamu menatap sekelilingmu, gaada orang. Kamu mendekati piano putih klasik di tengah ruangan. Kamu bisa dikit2 main piano.
Kamu diam mau ngapain. Tiba2 kamu inget Justin. Kamu kangen menatap kedua bola mata coklat Justin. Kamu memutuskan menyanyikan lagu Taylor Swift – Beautiful Eyes, terinspirasi mata Justin. Kamu mulai menekan tuts-tuts piano smbil menyanyi...
“Your beautiful eyes, Stare right into my eyes. and sometimes I think of you late at night, I don’t know why. i want to be somewhere where you are, I want to be where… ” ”You’re here, You’re eyes are looking into mine, So baby, make me fly..., my heart has never felt this way before, I’m looking through your, I’m looking through your eyes....”
“I wake up, I’m alive In only a little while…I cry. Cause you’re my lullaby, So baby come hold me tight cause I..., I. I want to be everything you need, I want to be where…”
“You’re here, You’re eyes are looking into mine, So baby, make me fly..., my heart has never felt this way before, I’m looking through your..., I’m looking through your eyes....”
“Just as long as you’re mine, I’ll be you’re everything tonight. Let me love you, kiss you. Oh baby let me miss you. Let me see your. Dream about, Dream about, Dream about your eyes...,Eyes, Eyes…Beautiful eyes......,” katamu mengakhiri nyanyiamu dan berhenti menekan tuts-tuts piano.
“Prokkk.., prookk.., prookk..., prookkk....” terdengar suara tepuk tangan.
***
Kamu mencubit pipinya yg bulat, “Dasar yaa kamu itu isseeenngg...,”
Jazzy tertawa, “Gapapa ko aku iseng, yg penting kamu senengg kkaann....?”
Kamu mengalihkan pembicaraan, “Udahlah, sekarang sudah malam. Susu coklatnya diminum, gosok gigi, ganti piyama, lalu tidur sayang.”
Jazzy menurut dan meneguk susunya. Jazzy anak yg baik dan penurut, jadi ga terlalu repot ngurusnya. Jazzy gosok gigi dan ganti dressnya pake piyama bergambar Barbie Rapunzel kesukaannya, lalu smbil memeluk boneka barbie dia bersandar di dinding ranjang.
Kamu memakaikan Jazzy selimut, “Nah anak cantik gaboleh tidur terlalu malam. Tidur yaa.”
Jazzy ngegeleng, “Aku gamau bobo kalo ga dibacain dongeng.”
Kamu bingung, “Maunya dongeng apa?” Kamu membuka lemari yg berisi kumpulan dongeng milik Jazzy, “Baiklah, aku bacakan dongeng.”
***
“....., Akhirnya, Pangeran dan Putri hidup bahagia selamanyaa...,” katamu smbil menutup buku cerita itu.
Terlihat Jazzy sudah tertidur lelap smbil memeluk Barbie kesayangannya. Kamu membetulkan letak bantal Jazzy dan merapikan selimutnya. Kamu membelai rambut putri kecil Justin, “Good night, little Barbie.” kamu mematikan lampu tidur.
Suasana rumah sudah sepi. Jam menunjukkan pukul 12 malam. Kamu bergegas menuju ke kamarmu.
Tapi, ketika kamu lagi berjalan, ada satu ruangan yg belum pernah kamu masuki. Kamu menyalakan lampu. Woww.., ruangan musik ternyata.
“Waawww...,” lirihmu kagum. Ada bnyak alat musik. Ada piano, biola, drum, terompet, keyboard, gitar listrik, dan gitar akustik. Kamu menatap sekelilingmu, gaada orang. Kamu mendekati piano putih klasik di tengah ruangan. Kamu bisa dikit2 main piano.
Kamu diam mau ngapain. Tiba2 kamu inget Justin. Kamu kangen menatap kedua bola mata coklat Justin. Kamu memutuskan menyanyikan lagu Taylor Swift – Beautiful Eyes, terinspirasi mata Justin. Kamu mulai menekan tuts-tuts piano smbil menyanyi...
“Your beautiful eyes, Stare right into my eyes. and sometimes I think of you late at night, I don’t know why. i want to be somewhere where you are, I want to be where… ” ”You’re here, You’re eyes are looking into mine, So baby, make me fly..., my heart has never felt this way before, I’m looking through your, I’m looking through your eyes....”
“I wake up, I’m alive In only a little while…I cry. Cause you’re my lullaby, So baby come hold me tight cause I..., I. I want to be everything you need, I want to be where…”
“You’re here, You’re eyes are looking into mine, So baby, make me fly..., my heart has never felt this way before, I’m looking through your..., I’m looking through your eyes....”
“Just as long as you’re mine, I’ll be you’re everything tonight. Let me love you, kiss you. Oh baby let me miss you. Let me see your. Dream about, Dream about, Dream about your eyes...,Eyes, Eyes…Beautiful eyes......,” katamu mengakhiri nyanyiamu dan berhenti menekan tuts-tuts piano.
“Prokkk.., prookk.., prookk..., prookkk....” terdengar suara tepuk tangan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar