~ Welcome To My Blog ~

~ Welcome To My Blog ~

Search

Minggu, 31 Oktober 2010

Just Dreaming part 13 By JBI

Kamu mencium aroma harum. Kamu yg msh tidur brusaha bangun. Ada asap dri arah dapur. Kamu mengintip. Justin lagi menggoreng daging asap, “Justin..?” tanyamu.
“Morning honey,” katanya lembut. Dia menaruh piring berisi 2 burger di meja makan dan 2 gelas susu. dia  duduk di kursi dan menatapmu yg kebingungan, “Ayo duduk kita sarapan.”
kamu duduk dan melahap burger itu tnpa brkata apapun.
“kamu marah?” tanya justin.
kamu ngegeleng. “trus ko kamu diem aja?” tanyanya.
kamu menatapnya, “lain kali, kalo kamu gabisa datang jika ada acara sama aku, kasih tau dari awal. jadi aku kan ga lama nunggu.”
justin nunduk, “I’m sorry. Usher menelponku mendadak, dia memintaku malam itu juga pergi ke Washington untuk pembuatan video klip. padahal aku udh siap2.”
kamu ngegigit burgermu. “kamu membuatku kesal, you know that?”
justin mengeluh, “I apologize, maaf.”
kmu meneguk susumu. “oh iya, besok adalah hari ultahmu ya?” tanya justin. “kita rayakan hari ultahmu dengan makan malam di Omaha mall.”
“Darimana kamu tau besok tanggal hari ultahku?” tanyamu.
justin trtawa, “I know all about you, my dear.”
kamu menggeleng, “aku kapok. pasti kamu tak bisa datang lagi.”
justin membentuk jari tangannya menjadi huruf ‘V’, “I promise , I can dinner with you.”
kamu mencoba ngasih justin kesempatan skali lagi, “well, ok we’ll dinner at Omaha mall.”
justin memelukmu, “Thanks honeeyy.”
***
kamu dijemput justin. matamu ditutup dari mobil smpai Omaha mall.
“kapan sampainya sih justin?” tanyamu dengan mata tertutup.
“bentar lagi ko, sabar aja.”
kamu ngerasa mobil stop. justin memegangmu dan menuntunmu berjalan. kamu ngerasa naik tangga dan lift. “jangan buka matamu sebelum aku izinkan.” justin membuka ikatan kain lembut di matamu, “now, you can open your eyes.”
kamu membuka matamu perlahan. sbuah meja dinner sudah dihias dengan view pemandangan indah. musik klasik mengalun.
“nanti kita akan berdansa, tapi sebelumnya aku ingin kamu membuka kado dan tiup lilin.” Katanya lembut smbil mengajakmu ke sebuah meja. Disana ada sbuah cake black forest besar 5 tingkat yg nampak lezat dengan parutan keju di sisi-sisi kuenya. tertulis di bagian atas kue, “for my special girl in the world, *namamu. you make me crazy and fall in love everytime.”
kamu trsnyum. justin mengulurkan kadonya, sbuah kotak yg dilapisi kertas kado cantik berwarna merah marun. “open this. Tapi sblumnya kamu harus niup lilin dulu.”
Kamu menarik nafas dalam-dalam, bersiap niup lilin. tapi...,
terdengar suara getar BB justin. justin mengangkat telpon. galama kemudian, dia menatapmu dengan tatapan sedih. “*namamu..., you know I...,”
“you must go now, right?” tebakmu. justin mengangguk. “you say, kamu tak punya acara apa-apa. jadi malam ini full kita bisa dinner, tapi, mana buktinya?”
justin memasang wajah kecewa, “I don’t know, but Usher say aku ada acara mendadak ke Australia. Harus berangkat sekarang juga.”
“Tapi aku blum meniup lilin, kita juga blum memotong kue dan menyanyi lagu ‘happy birthday’ bersama-sama, kan?”
justin diam. “aku tau kamu kecewa, tapi...,”
kamu brusaha mengerti, “baiklah, kamu boleh pergi.”
Dia menatapmu, “kamu yakin? Kamu tak marah, kan?”
Kamu menggeleng, walaupun hatimu sakit, “I’ll be fine, no problem. You can go.”
Dia memelukmu hangat, “thanks honey, I apologize. Aku harap kamu mengerti.”
Kamu mengangguk. Dia memelukmu dan mencium keningnya, “happy birthday sweetheart. Sorry, If I make u sad. Bye..,” katanya smbil melangkah pergi.
Kamu menatap kepergiannya dengan hati gundah. Api di lilin masih menyala. Kamu bernyanyi lirih, “happy birthday to me..., happy birthday to me..., happy birthday..., happy birthday..., happy birthdayy..., too..., meee....,” lirihmu smbil menangis. Kamu meniup lilin itu sampai padam. Kamu ga kuat lagi. Kamu gabisa nahan air mata.
***
Sambil menangis, Kamu meninggalkan Omaha mall menuju ke jalanan maksutnya nyari taksi.
“*namamuu..!!!” teriak seseorang.
Kamu menoleh. Ryan! Dia datang berlarian ke arahmu. Dia kaget ngeliatmu nangis, “why you cry?”
Kamu menghapus air matamu, “tidak, aku baik-baik saja.”
Dia memegang bahumu, “tell me! Why you cry?”
Kamu ngegeleng, “I’m fine. Ryan, bisakah aku ke rumahmu? Aku butuh seorang teman.”
Ryan mengangguk, “sure you can.”
Kamu dan Ryan naik taksi. Tanpa kalian ketahui, Chaz mengetahui kamu dan Ryan prgi brdua. Chaz lalu membuntuti kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar