sepulang konser, kamu dan rombongan justin kembali ke hotel. kmu yg lagi asik tiduran, tiba2 justin datang dan duduk di kasurmu. tadinya kamu mau marah ke justin karena tadi dia meluk-meluk fansnya, tapi kamu ngeliat ekspresi justin lagi kusut. jadi kmu nahan amarahmu. ”justin, kamu kenapa? ko datang2 nangis?” tanyamu kaget.
dia memegang kepalanya, “aku pusiinnngg!!! aku stress!!!!!”
kamu mengusap-ngusap lembut punggungnya, “kalau kamu mau cerita, ceritakan masalahmu kepadaku. pasti aku bisa Bantu.” katamu.
dia menatapmu, “aku ingin jadi remaja biasa yg normal! aku stress! setiap aku pergi, selalu ada sorotan kamera ke arahku. bahkan aku menyamar sekalipun, tetap ketahuaaann!!! aku juga kesal, aku tak dapat berjalan dengan tenang di trotoar seperti remaja-remaja umumnya di dunia. pasti para gadis2 slalu membuntutiku. akkuuu kkeessaaallll...!!!!” teriaknya marah.
“don’t say that, justy.” katamu pelan. “smua ini adalah pengorbanan yang harus kamu lakukan.”
dia menatapmu, “what do you mean?”
“kamu pernah berkata, bahwa kamu sedang mengumpulkan uang untuk membelikan mamamu rumah. jika kamu tidak konser ke berbagai negara, promo album, dll..., apakah keinginanmu untuk membelikan mama pattie rumah akan terwujud?”
justin diam dan menunduk. “kmu tahu, gadis2 para fansmu diluar sana senang mengenalmu. kamu tidak seharusnya kesal karena mereka slalu mengikutimu dan terlalu berlebihan. mungkin saking mereka mencintaimu, mangkanya mereka slalu membuntutimu.”
justin menatapmu, “kamu mengatakan hal yang benar, honey.”
kamu memegang tangannya, “apakah kamu mencintaiku?”
justin kaget, “of course. why you ask me about that?”
“kamu sadar, kamu bisa bertemu denganku karena kamu konser ke Indonesia. Bayangkan, jika kamu hanya menjadi remaja biasa yang hidup tenang tapi tak pernah tour ke berbagai negara. Apakah kamu bisa brtmu denganku? Tidak, justin...,” jelasmu lagi.
justin menatapmu. sepasang bola mata coklat indahnya berkaca-kaca, “aku menyesal..,”
kamu kaget, “kenapa?”
justin menunduk, “karena aku tidak mensyukuri apa yang Tuhan berikan. Tuhan memberiku jalan untuk membelikan mamaku rumah, Tuhan juga memberiku sesuatu yg spesial, yaitu kamu! Tuhan juga memberiku para fans yang baik2 dan setia. tapi.., kenapa aku malah membenci itu semuaa ? aku menyesal telah marah2...,” katanya sedih.
“setiap orang pasti melakukan kesalahan. kadang, aku juga pernah tak mensyukuri apa yg terjadi dalam hidupku, ko.” katamu.
justin memegang pipimu, “terimakasih sayang, kamu sudah memberiku nasihat yg bijak. kamu juga sudah menangkan hatiku. entah apa yg trjadi jika kamu tidak menyadarkanku.”
kamu trsnyum, “Itulah gunanya aku. Aku harus menyadarkanmu jika kamu melakukan sesuatu yg salah.”
justin memelukmu hangat, “Terimakasih sayang...!!!”
kmu menatap justin, “apakah kamu punya waktu?”
dia mengangguk, “I think I’m not busy now. ada apa, sayang?”
“aku ingin kita jalan2 keliling Paris malam ini. pasti indah,” pintamu.
“I agree with you. That’s a good idea, come on!” ajaknya smbil menggamit tanganmu.
kamu dan justin jalan2. Kota Paris di malam hari innddaaahhhh sekali. Udara musim gugur yang dingin terasa membekukan tulangmu.
“kita mau kemana?” tanya justin.
“ke menara Eifell aja, ya.” pintamu.
kamu dan justin ke menara eifell. kalian naik lift untuk smpai ke puncak eifell. sesampainya di puncak, kamu langsung takjub sama keindahan kota Paris.
“waaawwww..., It’s so amazing!!!” teriakmu.
“Paris is beautiful city,” kata justin. “I wish, someday I can marry in here.”
kamu menatapnya, “with who?”
justin memelukmu, “of course with yoouu..!!!”
kamu meninju lengan justin pelan, “alaaahh..., gombbaall!!!”
kamu dan justin berpegangan tangan sambil melihat pemandangan Paris yg indah. baru beberapa menit kamu bersama justin...
I-phone justin berdering. justin mengangkat telpon dan tampak bercakap-cakap. kamu ngerasa ada sesuatu yg ga beres. justin menunjukkan ekspresi wajah gundah.
“ada apa? telpon dari siapa?” tanyamu.
“from scoot,” kata justin. “aku harus pergi. aku lupa, aku ada janji wawancara di salah satu radio di Paris.”
kmu memasang muka ga ikhlas. justin memegang tanganmu, “aku minta maaf. aku ingin kita bisa menghabiskan malam yg indah sambil melihat pemandangan Paris dari atas sini, but... I can’t.”
kamu menatapnya, “I’ll be fine. You can go.”
dia menatapmu, ragu, “kamu tak marah kan?”
kamu mengangguk, ga rela! “iya, aku ga marah.”
justin memelukmu dan mencium keningmu, “terimakasih sayang!” dia mau pergi, tapi dia kembali lagi, “oh iya, kamu sendirian disini? atau mau aku antar kembali ke hotel?”
kamu ngegeleng, “aku masih mau melihat Paris di malam hari dari atas sini, walaupun Cuma sendirian.”
justin trsnyum dan pergi. kamu sbenernya agak kesel sama justin, tpi kamu mencoba mengerti pekerjaannya. Udara musim gugur di malam hari terasa semakin dingin. kamu memutuskan untuk kembali ke hotel.
kamu menyusuri trotoar yg sepi. ketika kamu mau menyebrang...
“*namamuuu...!!!” teriak seseorang.
kamu menengok. Ryan! Ngapain dia malam-malam keluyuran di jalanan Paris? “Ryan? What’re u doing here?”
dia trtawa, “I just want to buy something for my friends in Statford.” katanya smbil menenteng sekantong plastik penuh berisi cinderamata. kamu melihatnya. ada miniatur menara eifell, gantungan kunci eifell, jam weker kecil lucu, dll..
“It’s adorable. where you buy this? I want this too, for my friends in Indonesia.” tanyamu.
“Tokonya ada di sana, ga jauh ko. Mau aku antar?” tawar Ryan.
dia memegang kepalanya, “aku pusiinnngg!!! aku stress!!!!!”
kamu mengusap-ngusap lembut punggungnya, “kalau kamu mau cerita, ceritakan masalahmu kepadaku. pasti aku bisa Bantu.” katamu.
dia menatapmu, “aku ingin jadi remaja biasa yg normal! aku stress! setiap aku pergi, selalu ada sorotan kamera ke arahku. bahkan aku menyamar sekalipun, tetap ketahuaaann!!! aku juga kesal, aku tak dapat berjalan dengan tenang di trotoar seperti remaja-remaja umumnya di dunia. pasti para gadis2 slalu membuntutiku. akkuuu kkeessaaallll...!!!!” teriaknya marah.
“don’t say that, justy.” katamu pelan. “smua ini adalah pengorbanan yang harus kamu lakukan.”
dia menatapmu, “what do you mean?”
“kamu pernah berkata, bahwa kamu sedang mengumpulkan uang untuk membelikan mamamu rumah. jika kamu tidak konser ke berbagai negara, promo album, dll..., apakah keinginanmu untuk membelikan mama pattie rumah akan terwujud?”
justin diam dan menunduk. “kmu tahu, gadis2 para fansmu diluar sana senang mengenalmu. kamu tidak seharusnya kesal karena mereka slalu mengikutimu dan terlalu berlebihan. mungkin saking mereka mencintaimu, mangkanya mereka slalu membuntutimu.”
justin menatapmu, “kamu mengatakan hal yang benar, honey.”
kamu memegang tangannya, “apakah kamu mencintaiku?”
justin kaget, “of course. why you ask me about that?”
“kamu sadar, kamu bisa bertemu denganku karena kamu konser ke Indonesia. Bayangkan, jika kamu hanya menjadi remaja biasa yang hidup tenang tapi tak pernah tour ke berbagai negara. Apakah kamu bisa brtmu denganku? Tidak, justin...,” jelasmu lagi.
justin menatapmu. sepasang bola mata coklat indahnya berkaca-kaca, “aku menyesal..,”
kamu kaget, “kenapa?”
justin menunduk, “karena aku tidak mensyukuri apa yang Tuhan berikan. Tuhan memberiku jalan untuk membelikan mamaku rumah, Tuhan juga memberiku sesuatu yg spesial, yaitu kamu! Tuhan juga memberiku para fans yang baik2 dan setia. tapi.., kenapa aku malah membenci itu semuaa ? aku menyesal telah marah2...,” katanya sedih.
“setiap orang pasti melakukan kesalahan. kadang, aku juga pernah tak mensyukuri apa yg terjadi dalam hidupku, ko.” katamu.
justin memegang pipimu, “terimakasih sayang, kamu sudah memberiku nasihat yg bijak. kamu juga sudah menangkan hatiku. entah apa yg trjadi jika kamu tidak menyadarkanku.”
kamu trsnyum, “Itulah gunanya aku. Aku harus menyadarkanmu jika kamu melakukan sesuatu yg salah.”
justin memelukmu hangat, “Terimakasih sayang...!!!”
kmu menatap justin, “apakah kamu punya waktu?”
dia mengangguk, “I think I’m not busy now. ada apa, sayang?”
“aku ingin kita jalan2 keliling Paris malam ini. pasti indah,” pintamu.
“I agree with you. That’s a good idea, come on!” ajaknya smbil menggamit tanganmu.
kamu dan justin jalan2. Kota Paris di malam hari innddaaahhhh sekali. Udara musim gugur yang dingin terasa membekukan tulangmu.
“kita mau kemana?” tanya justin.
“ke menara Eifell aja, ya.” pintamu.
kamu dan justin ke menara eifell. kalian naik lift untuk smpai ke puncak eifell. sesampainya di puncak, kamu langsung takjub sama keindahan kota Paris.
“waaawwww..., It’s so amazing!!!” teriakmu.
“Paris is beautiful city,” kata justin. “I wish, someday I can marry in here.”
kamu menatapnya, “with who?”
justin memelukmu, “of course with yoouu..!!!”
kamu meninju lengan justin pelan, “alaaahh..., gombbaall!!!”
kamu dan justin berpegangan tangan sambil melihat pemandangan Paris yg indah. baru beberapa menit kamu bersama justin...
I-phone justin berdering. justin mengangkat telpon dan tampak bercakap-cakap. kamu ngerasa ada sesuatu yg ga beres. justin menunjukkan ekspresi wajah gundah.
“ada apa? telpon dari siapa?” tanyamu.
“from scoot,” kata justin. “aku harus pergi. aku lupa, aku ada janji wawancara di salah satu radio di Paris.”
kmu memasang muka ga ikhlas. justin memegang tanganmu, “aku minta maaf. aku ingin kita bisa menghabiskan malam yg indah sambil melihat pemandangan Paris dari atas sini, but... I can’t.”
kamu menatapnya, “I’ll be fine. You can go.”
dia menatapmu, ragu, “kamu tak marah kan?”
kamu mengangguk, ga rela! “iya, aku ga marah.”
justin memelukmu dan mencium keningmu, “terimakasih sayang!” dia mau pergi, tapi dia kembali lagi, “oh iya, kamu sendirian disini? atau mau aku antar kembali ke hotel?”
kamu ngegeleng, “aku masih mau melihat Paris di malam hari dari atas sini, walaupun Cuma sendirian.”
justin trsnyum dan pergi. kamu sbenernya agak kesel sama justin, tpi kamu mencoba mengerti pekerjaannya. Udara musim gugur di malam hari terasa semakin dingin. kamu memutuskan untuk kembali ke hotel.
kamu menyusuri trotoar yg sepi. ketika kamu mau menyebrang...
“*namamuuu...!!!” teriak seseorang.
kamu menengok. Ryan! Ngapain dia malam-malam keluyuran di jalanan Paris? “Ryan? What’re u doing here?”
dia trtawa, “I just want to buy something for my friends in Statford.” katanya smbil menenteng sekantong plastik penuh berisi cinderamata. kamu melihatnya. ada miniatur menara eifell, gantungan kunci eifell, jam weker kecil lucu, dll..
“It’s adorable. where you buy this? I want this too, for my friends in Indonesia.” tanyamu.
“Tokonya ada di sana, ga jauh ko. Mau aku antar?” tawar Ryan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar