kmu memegang prutmu yg keroncongan. dia bingung, “are you hungry?”
kamu ngangguk, “I think so.”
“ayo kita makan,” ajaknya.
kamu ngegeleng, “I can’t. I don’t have money.”
dia tertawa smbil mengacak-ngacak rmbutmu pelan, “aku lelaki! tentu saja aku akan membayar makanan yg kamu makan!”
kamu dan dia nyari tukang makanan. ada gerobak tukang kerak telor, makanan khas betawi di pinggir taman. kamu memesan makanan, sayangnya kerak telornya Cuma tinggal 1 piring. “wah neng, tinggal 1 piring kerak telornya.”
kamu sdikit kecewa. “what he say?” tanya anak cwo itu.
“katanya, makanannya tinggal 1 piring!” katamu.
dia ngangguk-ngangguk, “ok, no problem! satu piring bisa kita makan berdua kan?”
kamu ngangguk-ngangguk aja. kmu dan dia makan kerak telor berdua. nih cwo bule baik banget. pas dia makan kerak telor, mukanya keliatan aneh. kayanya gabiasa makan kerak telor.
“do you like this food?” tanyamu khawatir.
dia ngangguk, “sure, I like it. this is so delicious.”
kamu dan dia ketawa dan ngabisin kerak telor itu brdua.
“sssshhhh...,” kamu kepedesan makan kerak telor itu. sialan, di abangnya masukin sambelnya banyak banget dah. dia heran dan ketawa ngeliat kamu kepedesan. kamu buru2 minum air teh yg disediain si abang kerak telor. cwo itu ngulurin tangannya ke arah mulutmu, dia ngelap bibirmu lembut. “ada sisa telur di dekat mulutmu.”
kamu bengong. pokonya so sweet banget deh haha. pas udh makan, kamu dan dia duduk lagi brdua di kursi dekat danau.
“namamu siapa sih? kamu orang barat kan? asalmu dari mana? dan kamu ngapain ke indo? trus, kamu ko bisa nolongin aku tadi?” tnyamu pnjang lebar.
“namaku rahasia. yap, aku orang barat. asalku dari Amerika. aku liburan ke indo. dan tadi aku bisa nolongin kamu karena aku kebetulan lagi lewat di daerah jembatan itu.”
kamu diam aja. anak itu melirik jam tangannya, “aku harus pergi. maaf aku tak bisa menemanimu lebih lama.”
kamu ngangguk, “oke no problem.”
“btw, what’s your name.”
kamu ngucapin namamu. dia ngangguk-ngangguk, “waw. that’s beautiful name!”
anak cwo itu mengulurkan kertas, “Ini pin BB-ku, especially for you. tpi jangan kasih tau ke siapa-siapa ya.”
kamu menerima kertas itu, bingung. “I will. but I don’t have BB.” katanya sedih.
dia berpikir, lalu mengambil sesuatu dri kantongnya. BlackBerry Bold! “This is from me, special for you my dear!”
kamu bengong. dia gemas dan nyubit pipimu, “take this, honey! come on!”
kamu ngambil BB itu. dia memelukmu erat, kaya gamau ngelepasin kamu. “I promise, we can meet again.”
kamu trsnyum, “thanks a lot.”
dia ngeluarin sesuatu dari sku jaketnya. sbuah kotak beludru. dia ngebuka. ada sepasang gelang, wrna hitam dan wrna merah. di masing-masing gelang, ada liontin. yg wrna hitam, ada liontin kecil berbentuk anak lelaki dari besi. yg wrna merah, ada liontin kecil berbentuk anak perempuan dri besi juga. dia menukar liontin itu. jadi, maksutnya di gelang hitam, liontinnya diubah jadi perempuan. di gelang merah, liontinnya diubah jadi cwo. “pakai ini dan jangan pernah dilepas! di gelang ini tergantung liontin berbentuk anak lelaki, artinya sudah ada lelaki yg ada di hatimu yaitu aku! jadi, kamu jangan pernah melepaskan apalagi menghilangkan gelang ini!” ancamnya galak. pas dia mau memakaikan gelangnya, tiba2 gelangnya jatuh. dia memungut gelang itu, liontin berbentuk anak lelaki itu kakinya patah. jadi kakinya Cuma sebelah.
“yaahh..., liontinnya patah.” keluh cwo bule itu sedih.
“gapapa ko, yg pnting bentuknya masih keliatan.” katamu senang.
dia trsnyum dan memakaikan gelang merah berliontin cwo ke tanganmu.
kamu takut, “lalu, gelang yg satunya lagi bagaimana?”
cwo itu memakai gelang wrna merah, “yg ini akan aku pakai. tandanya aku sudah memiliki gadis spesial, that’s you!”
kamu kaget! nih bule cepet banget jatuh cinta. dia masukin lagi kotak beludru ke sakunya. entah sengaja atau tidak, tiba2 terdengar suara sesuatu jatuh. kamu memungutnya. sbuah amplop berwarna pink. kayanya kamu mengenali amplop itu. itu kan amplop darimu khusus buat justin !
“hey, I think it’s mine!” katamu
dia cepat2 merebutnya darimu, “no honey, that’s mine!” dia langsung memasukkan amplop itu ke sakunya. dia mencium keningmu, “I must go now, bye *namamu.”
kmu Cuma memandangi kepergian dia dengan hati ga rela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar